Minggu, 31 Januari 2016

Boyolali Surga bagi Pecinta Sejarah Peninggalan Masa Klasik

BLUSUKAN KE BOYOLALI

Sudah lama merencanakan blusukan di kota Boyolali tercinta ini,karena di kota ini banyak tersebar peninggalan sejarah masa klasik bercorak hindu,akhirnya tepat hari Minggu 10 Januari 2016 mengawali blusukan kedua di daerah Boyolali.
Banyak lokasi yang menjadi target blusukan diantaranya Ampel,Selodoko,Rumah arca,dan Kemusu meski ada beberapa yang tak sempat saya blusuki...dikarenakan hujan menemani setiap blusukan saya ini.berikut beberapa lokasi yang berhasil saya datangi...

1.Situs Watu Gentong,Ampel Boyolali

Situs Watu Gentong
Lokasi : desa Candi,Ampel Boyolali

situs berada di halaman depan rumah warga
Berupa kemuncak candi dan batur candi yang ditumpuk begitu saja situs ini telah terdata dengan data inventaris yg tertulis di watu gentong ini.Disekeliling Watu Gentong ini ada beberapa batur candi yang sudah diplester.situs ini sudah lama berada disini

2.Situs Batu lumpang,Ampel,Boyolali

Situs Batu Plumpang
Lokasi : Desa Selidiki,Ampel,Boyolali

Saat mencari situs patirtaan Selodoko di Desa Selodoko hanya muter muter saja banyak yang tidak mengetahui tempat patirtaan Selodoko yang saya maksud meski sudah saya tunjukkan beberapa gambar patirtaan selodoko.
dari seorang warga di tunjukkan letaknya di sungai bawah jembatan batas desa,setelah pamit dan mengucapkan terimakasih akhirnya mencoba menelusurinya ,tetapi yang saya dapat batu lumpang ini ..batin saya tak apalah mungkin lain kali saya coba cari lagi...patirtaan Selodokonya.

View di batu lumpang selodoko

3.Rumah Arca Boyolali

Rumah Arca Boyolali
Lokasi : taman Kota Boyolali

beberapa kali melewati jalan raya ini tapi tidak tahu kalau di tempat ini terdapat Rumah Arca yaitu seperti museum khusus yang menampung peninggalan klasik
Di Rumah Arca ini banyak sekali arca nandi,yoni,kemuncak dan banyak bagian candi lainnya ditampung disini yang ditemukan di berbagai lokasi yg tersebar di Kabupaten Boyolali
Sayang saya kurang beruntung saat datang kesini rumah arca dalam keadaan terkunci
Yang menarik perhatian saya dari seluruh benda yg ada di Rumah Arca ini adalah sebuah Arca Ganesha dan Yoni raksasa yang berada di depan halaman Rumah Arca ini...
begitu besarnya ukuran kedua benda ini entah dari daerah mana asalnya kedua benda ini...tidak ada yg tahu..

4.Situs Yoni Kemusu Boyolali


Situs Yoni Kemusu
Lokasi : Desa Jambesari,Kemusu Boyolali

Situs ini berada di Desa Jambesari Kec.Kemusu ,Boyolali.Dari rumah arca menuju rsud Pandanaran Kota Boyolali,pertigaan ambil kanan menuju Kemusu.perjalanan cukup jauh dan naik.
Situs Yoni ini berada di samping sebuah mushola dengan kondisi cerat patah..di desa ini ada dusun yg bernama dusun sawahreco dan pernah ditemukan reco(arca)yg sudah di bawa kerumah arca bisa jadi disini pernah ada sebuah candi yg berdiri kala itu..

5.Situs Yoni 2 Kemusu Boyolali


Yoni Kemusu Boyolali
Lokasi : Kemusu Boyolali

Di lokasi ini masih terdapat batuan candi yang berukuran besar dan dalam kondisi runtuh ada beberapa kemuncak,lingga dan sebuah ratna.
sepertinya melihat kondisi runtuhannya dan bagian lainnya.bangunan ini pasti sebuah candi yang cukup besar...
lokasi ini tak terjamah banyak semak semak dan pohon yang menutupi keberadaan situs Candi ini
di tempat ini yoni masih utuh meski ceratnya telah patah... situs ini sepertinya belum terdata resmi mengingat di batuan yoni tanpa ada kode inventaris seperti pada umumnya..
lokasi ini banyak warga yg melarang anak2nya lewat atau bermain di tempat ini dikarenakan terkenal wingit atau angker...
meski wingit dan angker akhirnya tetap saya datangi demi satu tujuan....
menelusuri jejak peninggalan masa klasik yang terpinggirkan ditelan modernitas jaman..

to be continue..
Blusukan ke boyolali #2





Minggu, 06 Desember 2015

SITUS KRAGILAN,MOJOSONGO KABUPATEN BOYOLALI

SITUS KRAGILAN MOJOSONGO BOYOLALI


Yoni Kragilan,Mojosongo Boyolali

Lokasi : dusun Gumuksari,Desa Kragilan,Kec.Mojosongo,Kab.Boyolali
Religion : Hindu Siwa

Lama tidak posting blusukan,karena kesibukan kerja dan lainnya.Akhirnya baru hari ini sengaja memaksakan diri untuk membuat postingan blog sederhana saya.semoga bermanfaat bagi penggila batu....

Blusukan kali ini adalah blusukan yang saya lakukan bulan Juli 2015 dengan tujuan Boyolali kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah terkenal dengan penghasil susu sapinya.Sebetulnya situs yang saya kunjungi ini lokasi 3 tujuan blusukan.1.Umbul Gedong,Klaten 2.Candi Risan ,Semin 3 Situs Kragilan,Boyolali.
yang saya tulis sementara Situs Kragilan 
Situs ini berada di Desa Kragilan,Mojosongo,Boyolali untuk menuju situs ini cukup gampang dan mudah,cari pasar kecil Mojosongo yang berada di sisi kiri dari jalan raya Boyolali-Kartasura,kemudian masuk kira-kira 4 km  untuk sampai di situs Kragilan ini,jalan yang dilalui cukup mulus baik roda 4 maupun 3 dan 2....

Di lokasi gumuk ini ditemukan beberapa bagian dari sebuah candi atau tempat ibadah peradaban hindu,memang hanya reruntuhan candi dan bagian bagiannya yang tersisa.

arca nandi

arca nandi tampak samping

arca nandi tanpa kepala

arca nandi tampak belakang

arca nandi dilihat dari depan

Nandi atau Nandiswara adalah lembu yang menjadi Wahana dewa Siwa dalam mitologi Hindu.Dia juga merupakan juru kunci Siwa dan Parvati .Candi yang mempunyai arca Nandi biasanya dikategorikan sebagai candi untuk pemujaan agama Hindu Siwa.
sebuah kemuncak yang unik

batuan candi

berada di sebuah gumuk

batuan candi yang ditumpuk


sebagian yang tercecer

 pahatan arca ada di yoni kragilan ini

Yoni (Sanskerta: योिन; yoni) adalah kata yang mempunyai arti bagian/tempat (kandungan) untuk melahirkan. Kata ini mempunyai banyak arti, di antaranya adalah sumber, asal, sarang, rumah, tempat duduk, kandang, tempat istirahat, tempat penampungan air, dan lain-lain. Dalam buku Kama Sutra dan dalam kaitannya dengan batu candi, yoni berarti pasangan lingga yang merupakan simbol dari alat kelamin wanita. Pasangan lingam-yoni dalam arti ini juga dikenal pada situs sejarah warisan dunia Mohenjo-daro di Pakistan. Yoni merupakan sebuah objek cekung atau berlubang, yang melambangkan kemaluan wanita (vagina). Objek ini merupakan lambang kesuburan. Di beberapa daerah di Indonesia yoni disebut juga lesung batu karena menyerupai sebuah lesung yang terbuat dari batu.







cerat yoni 

masih cukup baik kondisi yoni

lubang yoni

yoni tampak samping kanan


batuan candi

yoni dari depan

cerat yoni

 arca pada yoni kragilan

berita terkait situs KRAGILAN
 
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, Hartono, Rabu (18/3/2015), mengatakan berdasarkan pengamatan dari Balai Pemeliharaan Cagar Budaya (BPCB) Prambanan menyimpulkan situs tersebut merupakan benda cagar budaya yang harus dilestarikan.
“Itu sangat potensial sekali jika diberdayakan, karena di situ juga ada objek wisata kampung air,” kata dia. Kendati demikian, Disbudpar Boyolali saat ini masih menunggu hasil pengkajian dari BPCB Prambanan.
“Untuk ke depannya seperti apa kami masih menunggu kajian dari sana [BPCB],” kata dia.
Kepala Desa Kragilan, Budi Saryawan, mengatakan pihaknya sepakat dan mendukung jika situs tersebut bisa dijadikan obyek wisata karena di samping mengangkat nama Desa Kragilan juga bisa membantu perekonomian warga sekitar.
“Ya jelas sangat sepakat, saya senang sekali jika situs itu bisa jadi tempat wisata, ekonomi masyarakat bisa terbantu,” ucap dia.
Namun menurut Kades, situs tersebut berdiri di atas tanah milik warga setempat.
“Pekan lalu saya lihat ada petugas dari BPCB Prambanan ke sini [kragilan], sepertinya untuk menemui yang punya tanah itu,” kata
dia.
Penelusuran solopos.com di lokasi, cukup sulit untuk menjangkau keberadaan situs yang ditemukan warga pada Agustus 2014 lalu itu. Situs berada di tengah-tengah ladang di Dukuh Watugenuk, RT 001/RW 011 Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo.
Rutenya, dari Tegalwire melalui jalan tembus menuju Kragilan. Kemudian ada pertigaan ke kiri menuju  obyek wisata kampung air. Lalu terus ke utara sampai melewati tanjakan dan menemui sebuah ladang di sebelah kanan. Kemudian melewati jalan setapak ke areal ladang tersebut. Jaraknya sekitar 200 meter dari jalan dengan kondisi jalan yang berbelok-belok dan naik turun.
Sesampainya di lokasi, kita akan menemukan gundukan bukit yang terbuat dari tatanan batu dan tertimbun tanah.
Menurut warga setelah dilakukan penggalian, warga menemukan sebuah yoni. Di sisi utara dan barat dari keberadaan Yoni ditemukan struktur batu yang terdiri dari dua lapis batuan.sumber:solopos
Terimakasih selamat blusukan..

Senin, 29 Juni 2015

RERUNTUHAN CANDI DI TENGAH KOTA SEMARANG

RERUNTUHAN CANDI KOTA SEMARANG

reruntuhan candi di pleburan

Lokasi : kelurahan pleburan semarang 
Religion : Hindu

Satu lagi tentang sebuah situs bersejarah yang belum banyak diketahui publik khususnya warga Semarang.ya...sebuah situs yang berada di kawasan kota Semarang tepatnya di daerah kelurahan Pleburan.Menindaklanjuti info dari seorang rekan kang sasadaramk, rekankomunitas pada hari Sabtu 27 Juni 2015,setengah tidak percaya tentang keberadaan reruntuhan candi di Kota Semarang.Sejenak berfikir,...reruntuhan candi ? mustahil ...bila ada pun pasti telah menjadi pemukiman penduduk,seperti yang sudah saya telusuri keberadaan sebuah candi di daerah Candi.Tidak ada bekas atau jejak yang tertinggal,keberadaan lokasi aslinya pun tidak diketahui... karena telah berubah menjadi pemukiman yang sangat padat hampir tidak ada ruang bebas tersisa...dan generasi yang mengetahuinya riwayat candi yang bisa dijadikan sumber penelusuran pun sudah banyak yg meninggal...jadi untuk menindaklanjuti info tadi setengah ragu...

Sebuah info berharga dari seorang rekan komunitas yang sering blusukan bareng,blogger handal http://sasadaramk.blogspot.com yang sumber infonya berasal dari rekannya.Sabtu kabar informasi datang bahwa di daerah kawasan Pleburan ada sebuah situs tua yang telah beralih fungsi menjadi sebuah pemakaman umum.Informasi itu membuat rasa penasaran saya yang memang hobi dengan situs-situs purbakala dan sejenisnya untuk segera langsung 'mblusuki' dimana informasi tadi disebutkan oleh seorang rekan..

Lebih tepatnya berada di sebuah makam seorang ulama,kyai sukolilo.Ulama ini konon pengawal atau punggawa dari Sunan Kalijogo menurut cerita dari juru pelihara makam.

Lokasi memang cukup mudah karena banyak warga yang mengetahuinya,karena makam ini merupakan makam satu satunya di wilayah ini,banyak jalan yang menuju ke makam ini,saya lewat jaln Pahlawan kemudian depan Polda Jateng belok kanan masuk Jl.Kertanegara dan sedikit bertanya akhirnya sampai juga di gang menuju makam yang ada di bawah ini..

 jalan menuju makam

dari pertigaan ini ambil kanan jalan terus 20 meter dan sampailah di sebuah makam yang terdapat reruntuhan candi.
reruntuhan candi sekaligus makam

makam dari sisi barat

batuan bulat berbentuk datar di bagian atas

beberapa lingga dan batu nisan makam sukolilo

lingga yang dijadikan nisan

batuan candi

batu nisan makam

beberapa lingga yang ada di area makam

bagian batuan candi

pembatas makam dari batuan candi

lingga

kepala arca yang sudah tidak utuh lagi
kepala arca tersebut sudah tidak utuh lagi disamping tanpa badan pun bentuk wajah dari arca ini sudah tidak dapat dikenali lagi,tapi mungkin masih bisa diraba dan diduga dengan bentuk hiasan rambut dan ikat rambut mahkotanya  
dari penuturan juru pelihara yang sempat saya temui dulu pernah ada arca yang utuh berada di bawah pohon randu sayang arca itu sekarang hilang dicuri....


lapik arca atau ..?

batu candi

batu persegi yg berceceran di sepanjang makam

cukup banyak batuan candi yang digunakan sebagai pembatas makam,batu batu candi telah terkubur dan saat penggalian makam akhirnya banyak ditemukan batu batu candi.sayang warga banyak yang tidak mengetahuinya batu bersejarah tersebut atau bisa jadi cuek dengan batu candi yang ditemukan ini.

saya di makam sukolilo

beberapa batuan candi yang berada di makam

kenapa banyak ditemukan lingga di makam ini

batu bulat datar 

pohon randu yang menaungi makam



area makam sukolilo,pleburan semarang

 banyak peratanyaan dalam hati saya tentang reruntuhan candi ini yang belum menemukan jawaban
semoga kedepan ada perhatian dari pihak pihak yang merasa tergerak untuk melestarikan situs situs bersejarah ini,tentunya ada keterkaitan tentang sejarah perkembangan kota Semarang.
 
salam blusukan situs dan candi..