Lokasi : Desa Soropaten,Kecamatan Karanganom,Kabupaten Klaten,Jawa tengah
religion : tidak diketahui atau belum diketahui
Blusukan kali ini menuju arah selatan sedikit ke timur tepatnya di wilayah Klaten.Kota yang masih asri dan indah,sepanjang perjalanan hamparan sawah yang menghijau membuat perjalanan ini sungguh menyenangkan semakin sempurna saat cuaca mendukung.semilir angin membuat perjalanan ini semakin menyenangkan.Saat musim hujan seperti bulan ini memang sedikit membuat repot blusukan,berbasah basahan ,jalan licin dan pengambilan gambar kurang maksimal tentunya.Dan blusukan ini adalah target blusukan 2 minggu sebelumnya, baru terlaksana hari ini.Berbekal info teman kerja yang ngiming ngimingi yoni tersebut.ceritanya saat saya posting gambar batu yoni di salah satu media sosial,teman kerja berkomentar : ning gonku wae ono akeh kang ..kang nek trimo watu koyo ngono . Rasanya tidak percaya dan coba saya tenyakan lagi dan jawabannya masih tetap sama.Ada batu yoni seperti ini dan sedikit bercerita tentang masa lalu waktu masih tinggal di Desa Soropaten ini,menurut cerita rekan kerja saya,dulu masyarakat masih sering mengadakan tradisi syukuran di areal tempat yoni ini berada,dan dilakukan secara bersama sama setelah masa panen yang melimpah ruah.Mayoritas profesi penduduk di desa ini adalah sebagai petani dan letak posisi keberadaan yoni ini ada di sebidang tanah yang di tengah tengah sawah dan di dekat sebuah sungai. sepertinya memang sengaja di sisihkan dan menurut saya sudah jarang di jamah,melihat dari rimbunnya pepohonan dan banyak semak liar yang tumbuh di sekitar yoni tersebut.
Sesaat sebelum memasuki area tersebut terdengar bunyi kemrosak setelah jejak langkah kaki semakin mendekat di area yoni,dan saya mencoba mencari tahu bunyi tersebut sambil terus melihat kanan kiri,dan ternyata ada seekor ular yang lewat akhirnya pergi setelah saya tunggu beberapa menit. ular itu pergi dengan sendirinya.Mungkin menyambut setiap kedatangan seeorang atau penunggu lokasi ini.Tanpa ragu dan dengan niat baik langsung saja saya menuju yoni yang dari tadi sudah menunggu kedatangan saya.
Sebuah perempatan Desa Soropaten
Pohon grumbul tempat keberadaan yoni
Berada di tengah sawah
Pohon yang menaungi yoni
Sesaat sebelum memasuki area tersebut terdengar bunyi kemrosak setelah jejak langkah kaki semakin mendekat di area yoni,dan saya mencoba mencari tahu bunyi tersebut sambil terus melihat kanan kiri,dan ternyata ada seekor ular yang lewat akhirnya pergi setelah saya tunggu beberapa menit. ular itu pergi dengan sendirinya.Mungkin menyambut setiap kedatangan seeorang atau penunggu lokasi ini.Tanpa ragu dan dengan niat baik langsung saja saya menuju yoni yang dari tadi sudah menunggu kedatangan saya.
di sekitar yoni ini ular terlihat
cerat patah
lubang dan aliran air masih terlihat jelas
yoni sederhana tanpa ukiran
hiasan naga dan kura kura tidak terlihat
masih buat sesaji dan ritual tertentu
yoni yang telah melewati beberapa generasi
Yoni dari sisi dalam pepohonan
Di sekitar yoni ini berada banyak batu bata yang sebagian masih tertimbun dan sebagian berserakan.Entah batu bata ini bagian dari sebuah bangunan yang ada hubungan dengan yoni ini atau tidak belum diketahiu secara pasti.Saat saya lagi berasyik ria dalam pengambilan gambar tiba tiba seorang warga setempat mendatangi keberadaan saya dan menanyakan tentang maksud kedatangan saya di tempat ini.Dan beliau bercerita banyak hal tentang riwayat tempat ini.menarik sekali dari penuturan cerita beliau yang menggebu gebu saat cerita.Batu bata yang ada di sekitar yoni berada.batu bata berukuran tebal dan cukup besar untuk ukuran jaman sekarang.Tempat ini merupakan sebuah petilasan dari seorang pembuat pusaka ronggowarsito.batu bata tersebut adalah sebuah pondasi dasar atau kaki dari sebuah bangunan petilasan.memang banyak batu bata yang terpendam dan tersebar di area ini.Dan tempat ini banyak yang masih melakukan ritual untuk berbagai kepentingan,dari yang baik begitu pula banyak yang kurang baik.Dan anehnya menurut prasangka bapak tersebut saya termasuk orang yang ingin mengambil pusaka atau harta karun yang ada di tempat yoni ini berada.Dalam hati cuma tersenyum saja mendengar penjelasan bapak tersebut
batu bata yang tersebar
Bapak Margono dan saya
Di tempat inilah konon dulu sering buat ritual
Deretan pohon tersebut ada yang tertawa bagi yang mengetahuinya
Saat saya lagi enak ngobrol di area ini tiba tiba bapak Margono kaget dan berucap ada yang tertawa di deretan pohon2 tersebut.saya tanya maksudnya apa pak.Biasa lagi pada gojegan.Saya cuma bilang oh gitu ya pak..cuma manggut manggut antara percaya dan tidak.
Dan tak lama kemudian terdengar suara adzan dari masjid setempat yang terdengar sampai di lokasi ini dan bapak margono pun seraya pamit karena sudah adzan berjalan dan mempersilahkan kalau ingin dilanjut mblusuki lagi.Tak lupa bilang terimakasih kemudian minta ijin saya lanjut lagi.
di bawah pohon ini masih banyak batu bata yang terpendam
Penelusuran yoni belum lengkap dan masih lanjut kembali setelah istirahat di rumah rekan kerja di desa soropaten ini.dari perbincangan ringan siang yang sumilir angin dan dinginnya es teh serta rambutan membuat semakin betah istirahat disini.dari obrolan kecil ternyata masih ada batu umpak lagi yang masih belum saya temui.Sambil mengingat lokasi keberadaannya saya dan bro candra nama rekan saya ajak bergegas untuk mblusuki langsung ke TKP.Butuh waktu beberapa menit untuk sampai di loksi tapi sayang lokasinya lupa dan harus benar benar blusukan di bekas lahan jagung.muter muter panas panas dan kadang angin membuat panas tak dirasa.tak putus asa masih tetap mencari dan setelah hampir kurang lebih setengah jam akhirnya ketemu juga.Tanpa menunggu lama langsung saya amati dan batu ini sejenis batu umpak berbentuk persegi empat lebih kecil dari yoni yg tidak jauh dari batu umpak tersebut,kondisinya terguling dan terpendam separuh.Tapi masih terlihat jelas di antara rumput liar.
bro candra blusukan
batu umpak soropaten
ukiran masih terlihat meski terpendam separuh
bro candra dan batu umpak
terguling
garis garis pahatan masih terlihat
diantara rerumputan
tertutup rumput ilalang
hampir tidak terlihat
di tengah ladang jagung ini batu umpak berada
Setelah blusukan panas panas mencari dan menemukan sisa sisa kejayaan sebuah peradaban di Desa Soropaten usai akhirnya kami putuskan kembali meski masih ada sisa batuan lagi yang belum ketemu setelah dicari.menyerah dan melangkah pulang.sebetulnya ada batu lumpang yang sekarang kondisinya longsor dan telah jatuh di sungai dekat dengan batu umpak ini.tetapi dari penuturan warga setempat tidak tahu kondisinya sekarang yang saat pulang mampir sebentar di tetangga rekan.
Bisa dipastikan dulunya tempat ini merupakan sebuah tempat yang begitu penting dan begitu makmur dengan adanya bangunan petilasan yg menandakan ketentraman dan kenyamanan warga penduduk desa soropaten.Hal ini juga bisa ditemukan di nisan pemakaman setempat
batu nisan yg entah sejaman dengan yoni atau buatan baru
demikian acara blusukan situs dan candi di Desa Soropaten Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten.Semoga tidak hilang di telan jaman sisa sisa kejayaan peradaban masa silam ini.Dan tidak menjadi dongeng belaka buat generasi penerus.
terimakasih bp.margonoyang setia menemani ngobrol di tempat yoni.
bro ikok yang memberi informasi penting ini
dan bro candra yang menemani blusukan panas panas ojo kapok yo.
es teh gedang n rambutan seng ngancani leren ng omahmu.
semua gambar oleh : max trist cavalera
Tidak ada komentar:
Posting Komentar